Sabtu, 08 Januari 2011

dibalik album For All

Setelah mengeluarkan Album
RESPECT (2005) dan UNITY
(2007), di tahun 2010 ini Bondan
Prakoso & Fade 2 Black yang
selanjutnya bisa disingkat
dengan julukan B&F2B
mengeluarkan Album ke 3 yang
bertitel FOR ALL
Album ini berisikan 11 lagu. Dan
di album ini kembali Bondan
Prakoso bertindak sebagai
produser, arranger, vocal, dan
basis. Ia meracik musiknya dalam
berbagai jenis aliran musik
dengan syair syair berirama
cepat alias rap. Bondan tentu
saja masih didukung oleh
pasukan Fade 2 Black, yang
beranggotakan Tito A.K.A Titz, Ari
A.K.A Santoz, dan Eza A.K.A
Lezzano.
Perekaman Album FOR ALL ini
dimulai kurang lebih
pertengahan tahun 2009 dan
selesai di bulan November. Lagu
yang pertama direkam adalah
“Tetap Semangat”, sebuah track
berirama ska yang mempunyai
kejutan reggae di tengah tengah
lagu, sebagai pengobar
semangat bagi siapa pun yang
mendengarnya untuk tetap
semangat dan berdansa ria. Asal
tahu saja, lagu ini direkam di
sebuah hotel diantara sela-sela
tur mereka. Tak heran jika lagu
ini memuat esensi pembawa
semangat kepada mereka yang
jauh dari sanak keluarga ketika
sedang melakukan tur.
Bondan Prakoso yang
merupakan salah satu musisi
multi-genre dan cross over ini
mulai beraksi kembali. Di album
For All ini kita bisa menikmati
lagu berjudul “Tidurlah”. Lagu ini
mengingatkan kita pada
sentuhan musik The Everly
Brothers di tahun 1960 atau
awal 1970 yang mana menjadi
inspirasi notasi pop lagu lagu
dari jaman Bob Tutupoli, Rinto
Harahap, hingga Nia Daniati dan
Betaria Sonata. Di Lagu ini
Bondan benar benar serius sekali
dalam penggarapan dan
perekamannya baik dari
pemilihan sound drum, sound
guitar, backing vocal dan
aransemen lagu. Semua elemen
itu benar benar di ’ramu’ seperti
pada jamannya.
Kedewasaan dan kolaborasi
B&F2B di Album FOR ALL ini
semakin Intens dan sudah
melebur menjadi satu. Contohnya
adalah Bondan memberikan
keleluasaan kepada masing
masing personil Fade 2 Black
untuk mengeksplorasi lirik lagu.
Bondan selaku produser dan
arranger memberikan
kesempatan kepada Tito, Ari dan
Eza untuk menginterprestasikan
lagu pilihannya sesuai dengan
style mereka sendiri. Untuk Eza
misalnya, Bondan membuat
musik dengan sentuhan
alternatif funk dengan judul lagu
“ Bumi ke Langit”. Sedangkan
untuk Arie dengan musik
berirama hip rock berjudul
“ Terinjak Terhimpas”. Adapun
Tito dengan lagu “Not With Me”
yang berwarna rock ballad.
“Good Times” memperlihatkan
kedewasaan Bondan dalam
bermain bass juga sekaligus
mempertunjukan sebuah
aransemen funk dengan nuansa
musik soul yang mempunyai
kelasnya tersendiri. Lebih seru
lagi karena lagu ini diselingi
dengan Human Beatbox (suara
berbagai beat dan scratch yang
di hasilkan oleh mulut) Tito dan
sautan Rap Eza maupun Ari.
Yang istimewa, B&F2B melihat
tidak adanya lagu yang cukup
mewakili anak-anak SMU saat
melakukan acara perpisahan
lulusan sekolah atau yang
kerennya disebut dengan istilah
prom night. Maka dibuatlah lagu
khusus berjudul “Kita Untuk
Slamanya” sebagai tribute untuk
acara itu. Sehingga diharapkan
acara yang digelar lebih
berkesan dan bermakna bagi
para siswa yang lulus SMU
tersebut yang notabene adalah
para penggemar B&F2B.
Dalam lagu “Sang Juara” Bondan
membuat aransemen musik yang
diharapkan dapat menjadi
anthem pengobar semangat di
kancah olah raga. Disini ada
elemen sound brass section yang
membuat lagu ini terasa
dramatik.
Usai mendengarkan rapalan rap
yang bertubi tubi, saatnya
mendengarkan “Not With Me”,
lagu ini adalah sebuah lagu
ballad yang dinyanyikan oleh Tito
Fade 2 Black. Disini dapat
dibuktikan bahwa selain Tito
mempunyai kemampuan nge-rap
yang sangat cepat dan
keahliannya memainkan Human
BeatBox, ternyata Tito juga
mempunyai suara yang merdu
dan mempunyai karakter
tersendiri. Bondan menggarap
lagu ini dengan sentuhan rock
ballad tahun 80-an ala Bryan
Adams.
Oya apabila diperhatikan sampul
album FOR ALL ini terdapat
banyak foto-foto kecil yang ada
disampul depan. Foto tersebut
adalah foto dari semua
Rezpector (sebutan para
komunitas fans Bondan Prakoso
& Fade 2 Black) maupun orang
orang yang medukung selama
ini. Bentuk penghargaan lain
juga diwujudkan pada bagian
dalam sampul album berupa
deretan logo-logo kebanggaan
dari masing-masing wilayah
Rezpector yang tersebar
diseluruh wilayah Indonesia.
“Ya Sudahlah” dipilih menjadi
single jagoan di album For All.
Alasannya adalah karena lagu ini
mempunyai kekuatan di notasi
dan syairnya, plus aksen berupa
choir dari suara dewasa sampai
anak anak yang begitu ramai
nya, menambahkan nuansa
tersendiri. Lagu ini menceritakan
bahwa apabila harapan yang kita
mimpikan belum terwujud tidak
mesti membuat kita harus
bersedih berkepanjangan, cause
everythings gonna be Ok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar